Kamis, 10 Oktober 2013

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN

ARTIKEL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KESEHATAN

A.    PENGERTIAN
      Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. Sistem Informasi mempunyai komponen- komponen yaitu proses, prosedur, struktur organisasi, sumber daya manusia, produk, pelanggan, supplier, dan rekanan.  (Eko,I. 2001).
      Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan (Gravea & Cococran,1989)
Sistem Informasi manajemen asuhan keperawatan sudah berkembang di luar negri sekitar tahun 1992, di mana pada bulan September 1992, sistem informasi diterapkan pada sistem pelayanan  kesehatan Australia khususnya pada pencatatan pasien.  (Liaw, T.,1993).
      Pemerintah Indonesia sudah mempunyai visi tentang sistem informasi kesehatan nasional yaitu Informasi kesehatan andal 2010(Reliable Health Information 2010 ). (Depkes, 2001). Pada Informasi kesehatan andal tersebut telah direncanakan untuk membangun system informasi di pelayanan kesehatan dalam hal ini Rumah sakit dan dilanjutkan di pelayanan di masyarakat, namun pelaksanaannya belum optimal.

B.      KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Kelebihan SIK:
Ø  Sistem Informasi manajemen asuhan keperawatan lebih efisien, dan produktifitas.
Ø  Dengan sistem dokumentasi  yang berbasis komputer pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan cepat dan lengkap.
Ø  Data yang telah disimpan juga dapat lebih efektive dan dapat menjadi sumber dari penelitian
Ø  Dapat melihat kelanjutan dari  edukasi ke pasien
Ø  Melihat epidemiologi penyakit serta dapat memperhitungkan biaya dari pelayanan kesehatan.(Liaw,T. 1993). 
Ø  Dokumentasi keperawatan juga dapat tersimpan dengan aman
Ø  Akses untuk mendapat data yang telah tersimpan dapat dilaksanakan lebih cepat dibandingkan bila harus mencari lembaran kertas yang bertumpuk di ruang penyimpanan
Ø  Menurut Herring dan Rochman (1990) diambil dalam Emilia, 2003: beberapa institusi kesehatan yang menerapkan system komputer, setiap perawat dalam tugasnya dapat menghemat sekitar 20-30 menit waktu  yang dipakai untuk dokmuntasi keperawatan dan meningkat keakuratan dalam dokumentasi keperawatan
Ø  Dokumentasi keperawatan dengan menggunakan komputer seyogyanya mengikuti prinsip-prinsip pendokumentasian, serta sesuai dengan standar pendokumentasian internasional seperti: ANA, NANDA,NIC (Nursing Interventions Classification, 2000).
Ø  Sistem informasi manajemen berbasis komputer dapat menjadi pendukung pedoman bagi pengambil kebijakan/pengambil keputusan  di keperawatan/Decision Support System dan Executive Information System.(Eko,I. 2001)
Ø  Informasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer dapat digunakan  dalam menghitung pemakaian tempat tidur /BOR pasien, angka nosokomial, penghitungan budget keperawatan dan sebagainya. Dengan adanya data yang akurat pada keperawatan maka data ini juga dapat digunakan untuk informasi bagi tim kesehatan yang lain. Sistem Informasi asuhan keperawatan juga dapat menjadi sumber dalam pelaksanaan riset keperawatan secara khususnya dan riset kesehatan pada umumnya.       (Udin,and Martin, 1997)
Ø  Menghemat tempat karena dapat tersimpan dalam ruang yang kecil yang berukuran 10 cm x 15 cm x 5  cm . Sistem ini sering dikenal dengan Sistem informasi manjemen.
Kekurangan SIK:
Ø  Sistem informasi manajemen keperawatan  sampai saat ini juga masih sangat minim di rumah sakit Indonesia.
Ø  Komponen-komponen yang ada dalam sistem informasi yang dibutuhkan dalam keperawatan masih banyak kelemahannya.
Ø  Kekahawatiran hilangnya data dalam satu hard-disk. Pada kondisi tersebut hilangnya data telah diantisipasi sebagai  perlindungan hukum atas dokumen perusahaan yang diatur dalam UU No. 8 Tahun 1997. Undang-undang ini mengatur tentang keamanan terhadap dokumentasi yang berupa lembaran kertas, namun sesuai perkembangan tehnologi,  lembaran yang sangat penting dapat dialihkan dalam   Compact Disk Read Only Memory (CD ROM). CD ROM dapat dibuat kopinya dan disimpan di lain tempat yang aman . Pengalihan ke CD ROM ini bertujuan untuk menghindari hilangnya dokumen karena peristiwa tidak terduga seperti pencurian komputer, dan kebakaran.
Ø  Memutuskan untuk menerapkan sistem informasi manajemen berbasis komputer ke dalam sistem praktek keperawatan di Indonesia tidak terlalu mudah. Hal ini karena pihak manajemen harus  memperhatikan beberapa aspek yaitu struktur organisasi keperawatan di Indonesia, kemampuan sumber daya keperawatan, sumber dana, proses dan prosedur informasi serta penggunaan dan pemanfaatan bagi perawat dan tim kesehatan lain.

Kelebihan Dokumentasi Tertulis:
Ø  Dokumentasi tertulis sampai saat ini juga masih banyak di rumah sakit Indonesia.
Ø  Tidak kahawatiran hilangnya data dalam satu hard-disk, karena ada dalam dokumen
Ø  Karena dokumentasi tertulis ini berlaku di RS Indonesia,  memutuskan untuk menerapkan sistem dokumentasi tertulis ke dalam sistem praktek keperawatan di Indonesia sangat mudah.
Kekurangan Dokumentasi Tertulis:
Ø  Pendokumentasian secara tertulis dan manual juga mempunyai kelemahan yaitu sering hilang
Ø  Pendokumentasian yang  berupa lembaran-lembaran kertas maka dokumentasi asuhan keperawatan sering terselip.
Ø  Selain itu pendokumentasian secara tertulis juga memerlukan tempat penyimpanan dan akan menyulitkan untuk pencarian kembali jika sewaktu-waktu pendokumentasian tersebut diperlukan.
Ø  Dokumentasi yang hilang atau terselip di ruang penyimpanan akan merugikan perawat. Hal ini karena tidak dapat menjadi bukti legal jika terjadi suatu gugatan hukum, dengan demikian perawat berada pada posisi yang lemah dan rentan terhadap gugatan hukum.

C.    SARAN
      Bagaimana SIM keperawatan di Indonesia ? Sampai saat ini implementasi sistem informasi manajemen baik di rumah sakit maupun di masyarakat masih sangat minim, bahkan masih banyak perawat yang tidak mengenal apa sistem informasi manajemen keperawatan yang berbasis komputer tersebut.  Namun seiring dengan perkembangan pengetahuan dan ilmu pengetahuan maka beberapa rumah sakit di Jakarta dan kota lain sudah menerapkan system informasi keperawatan yang berbasis komputer.
      Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia juga mempunyai kontribusi dalam pengembangan system informasi keperawatan. Fakultas ilmu keperawatan telah mempunyai soft-ware system informasi asuhan keperawatan dan system informasi dalam manajemen untuk manajer perawat. Media ini sangat berguna dalam menyokong proses pembelajaran  yang menyiapkan peserta didik dalam menyongsong era globalisasi. Dengan mengikuti pembelajaran  tersebut peserta didik  diharapkan mampu bersaing , namun tentunya tak cukup hanya dalam proses proses pembelajaran di kuliah. Peserta didik harus terus  belajar agar dapat mengikuti perkembangan ilmu dan tehnogi keperawatan. Bagaimana dengan anda, siapkah anda memasuki  era tehnologi dan era globalisasi?

D.    DAFTAR PUSTAKA
Carpenito.  1985.  Nursing diagnosis application to clinical practice. J.B.
        Lippincott Co.,. Philadephia .

Departemen Kesehatan. 2001. Kebijakan dan strategi Pengembangan Sistem Informasi  Kesehatan Nasional.  Depkes. RI. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar