ARTIKEL SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN KESEHATAN
A.
PENGERTIAN
Sistem
informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi yang
berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. Sistem Informasi
mempunyai komponen- komponen yaitu proses, prosedur, struktur organisasi,
sumber daya manusia, produk, pelanggan, supplier, dan rekanan. (Eko,I. 2001).
Sistem
informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan ilmu
keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan
informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan
keperawatan (Gravea & Cococran,1989)
Sistem Informasi manajemen asuhan keperawatan
sudah berkembang di luar negri sekitar tahun 1992, di mana pada bulan September
1992, sistem informasi diterapkan pada sistem pelayanan kesehatan Australia khususnya pada pencatatan
pasien. (Liaw, T.,1993).
Pemerintah
Indonesia sudah mempunyai visi tentang sistem informasi kesehatan nasional
yaitu Informasi kesehatan andal 2010(Reliable
Health Information 2010 ). (Depkes, 2001). Pada Informasi kesehatan andal
tersebut telah direncanakan untuk membangun system informasi di pelayanan
kesehatan dalam hal ini Rumah sakit dan dilanjutkan di pelayanan di masyarakat,
namun pelaksanaannya belum optimal.
B.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan SIK:
Ø
Sistem Informasi manajemen asuhan
keperawatan lebih efisien, dan produktifitas.
Ø
Dengan sistem dokumentasi yang berbasis komputer pengumpulan data dapat
dilaksanakan dengan cepat dan lengkap.
Ø
Data yang telah disimpan juga dapat lebih
efektive dan dapat menjadi sumber dari penelitian
Ø
Dapat melihat kelanjutan dari edukasi ke pasien
Ø
Melihat epidemiologi penyakit serta dapat
memperhitungkan biaya dari pelayanan kesehatan.(Liaw,T. 1993).
Ø
Dokumentasi keperawatan juga dapat tersimpan
dengan aman
Ø
Akses untuk mendapat data yang telah tersimpan
dapat dilaksanakan lebih cepat dibandingkan bila harus mencari lembaran kertas
yang bertumpuk di ruang penyimpanan
Ø
Menurut Herring dan Rochman (1990) diambil dalam
Emilia, 2003: beberapa institusi kesehatan yang menerapkan system komputer,
setiap perawat dalam tugasnya dapat menghemat sekitar 20-30 menit waktu yang dipakai untuk dokmuntasi keperawatan dan
meningkat keakuratan dalam dokumentasi keperawatan
Ø Dokumentasi keperawatan dengan menggunakan komputer seyogyanya
mengikuti prinsip-prinsip pendokumentasian, serta sesuai dengan standar
pendokumentasian internasional seperti: ANA, NANDA,NIC (Nursing Interventions
Classification, 2000).
Ø
Sistem informasi manajemen berbasis komputer
dapat menjadi pendukung pedoman bagi pengambil kebijakan/pengambil
keputusan di keperawatan/Decision Support System dan Executive
Information System.(Eko,I. 2001)
Ø Informasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang
berbasis komputer dapat digunakan dalam
menghitung pemakaian tempat tidur /BOR pasien, angka nosokomial, penghitungan
budget keperawatan dan sebagainya. Dengan adanya data yang akurat pada
keperawatan maka data ini juga dapat digunakan untuk informasi bagi tim
kesehatan yang lain. Sistem Informasi asuhan keperawatan juga dapat menjadi
sumber dalam pelaksanaan riset keperawatan secara khususnya dan riset kesehatan
pada umumnya. (Udin,and Martin,
1997)
Ø
Menghemat tempat karena dapat tersimpan dalam
ruang yang kecil yang berukuran 10 cm x 15 cm x 5 cm . Sistem ini sering dikenal dengan Sistem
informasi manjemen.
Kekurangan SIK:
Ø
Sistem informasi manajemen keperawatan sampai saat ini juga masih sangat minim di
rumah sakit Indonesia.
Ø
Komponen-komponen yang ada dalam sistem
informasi yang dibutuhkan dalam keperawatan masih banyak kelemahannya.
Ø
Kekahawatiran hilangnya data dalam satu
hard-disk. Pada kondisi tersebut hilangnya data telah diantisipasi sebagai perlindungan hukum atas dokumen perusahaan
yang diatur dalam UU No. 8 Tahun 1997. Undang-undang ini mengatur tentang
keamanan terhadap dokumentasi yang berupa lembaran kertas, namun sesuai
perkembangan tehnologi, lembaran yang
sangat penting dapat dialihkan dalam Compact Disk Read Only Memory (CD ROM).
CD ROM dapat dibuat kopinya dan disimpan di lain tempat yang aman . Pengalihan
ke CD ROM ini bertujuan untuk menghindari hilangnya dokumen karena peristiwa
tidak terduga seperti pencurian komputer, dan kebakaran.
Ø
Memutuskan untuk menerapkan sistem informasi
manajemen berbasis komputer ke dalam sistem praktek keperawatan di Indonesia
tidak terlalu mudah. Hal ini karena pihak manajemen harus memperhatikan beberapa aspek yaitu struktur
organisasi keperawatan di Indonesia, kemampuan sumber daya keperawatan, sumber
dana, proses dan prosedur informasi serta penggunaan dan pemanfaatan bagi
perawat dan tim kesehatan lain.
Kelebihan Dokumentasi Tertulis:
Ø
Dokumentasi tertulis sampai saat ini juga masih banyak
di rumah sakit Indonesia.
Ø
Tidak kahawatiran hilangnya data dalam satu
hard-disk, karena ada dalam dokumen
Ø
Karena dokumentasi tertulis ini berlaku di RS
Indonesia, memutuskan untuk menerapkan
sistem dokumentasi tertulis ke dalam sistem praktek keperawatan di Indonesia sangat
mudah.
Kekurangan Dokumentasi Tertulis:
Ø Pendokumentasian secara tertulis dan manual juga mempunyai kelemahan
yaitu sering hilang
Ø Pendokumentasian yang berupa
lembaran-lembaran kertas maka dokumentasi asuhan keperawatan sering terselip.
Ø Selain itu pendokumentasian secara tertulis juga memerlukan tempat
penyimpanan dan akan menyulitkan untuk pencarian kembali jika sewaktu-waktu
pendokumentasian tersebut diperlukan.
Ø Dokumentasi yang hilang atau terselip di ruang penyimpanan akan
merugikan perawat. Hal ini karena tidak dapat menjadi bukti legal jika terjadi
suatu gugatan hukum, dengan demikian perawat berada pada posisi yang lemah dan
rentan terhadap gugatan hukum.
C. SARAN
Bagaimana SIM keperawatan di
Indonesia ? Sampai saat ini implementasi sistem informasi manajemen baik di
rumah sakit maupun di masyarakat masih sangat minim, bahkan masih banyak
perawat yang tidak mengenal apa sistem informasi manajemen keperawatan yang
berbasis komputer tersebut. Namun
seiring dengan perkembangan pengetahuan dan ilmu pengetahuan maka beberapa
rumah sakit di Jakarta dan kota lain sudah menerapkan system informasi
keperawatan yang berbasis komputer.
Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia juga mempunyai kontribusi dalam pengembangan system
informasi keperawatan. Fakultas ilmu keperawatan telah mempunyai soft-ware
system informasi asuhan keperawatan dan system informasi dalam manajemen untuk
manajer perawat. Media ini sangat berguna dalam menyokong proses
pembelajaran yang menyiapkan peserta
didik dalam menyongsong era globalisasi. Dengan mengikuti pembelajaran tersebut peserta didik diharapkan mampu bersaing , namun tentunya
tak cukup hanya dalam proses proses pembelajaran di kuliah. Peserta didik harus
terus belajar agar dapat mengikuti
perkembangan ilmu dan tehnogi keperawatan. Bagaimana dengan anda, siapkah anda
memasuki era tehnologi dan era
globalisasi?
D. DAFTAR
PUSTAKA
Carpenito. 1985. Nursing diagnosis application to clinical
practice. J.B.
Lippincott Co.,. Philadephia .
Departemen Kesehatan. 2001. Kebijakan dan strategi Pengembangan Sistem
Informasi Kesehatan Nasional. Depkes. RI. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar